Yogya lagi

14.40.00 Febry Meuthia 0 Comments

Ini adalah lanjutan cerita keluarga kecilku di hari libur Mei 2016 kemarin, perjalanan kami  #roadtrip dari kota  Bekasi – Semarang – Magelang

Usai Rafting, usai makan dan shalat Dzuhur perjalanan ke kota berikutnya Yogyakarta kami lanjutkan, jam di handphone menunjukan pukul 13.25 WIB (Waktu Indonesia bagian Borobudur). 


Jalur Magelang - Yogyakarta hari itu bersahabat karena lancar, kami tidak langsung check in di hotel tapi langsung ke Parangkusumo, untuk mencoba sand boarding

Dengan membayar restribusi seharga Rp. 12.000 bertiga dan satu mobil (note ; ini bisa dipakai untuk dua kali in out dihari yang sama). Di dalam area wisata kami memilih tempat  san boarding yang tak jauh dari pintu masuk +/- 2 km. Di sana kami sudah disambut oleh penduduk yang menawarkan penyewaan papan sand board, seharga Rp. 75.000 untuk satu papan untuk bermain sepuasnya dengan didampingi oleh bapak tersebut selama bermain.



10 menit pertama kita terlebih dahulu diajarkan cara berdiri, menginjak papan, posisi badan dan meluncur di gunung pasir yang tidak terlalu tinggi +/- 5 meteran. 
Memang agak sulit pada awalnya karena kita harus menyeimbangkan badan agar tidak jatuh kedepan walau kalaupun jatuh pasti dipasir yang sangat halus tapi ngeri-ngeri sedap juga. 



Setelah dianggap bisa kitapun mulai bermain di bukit yang cukup tinggi dan terjal +/- 15 hingga 20 meter tergantung kita memilih track yang landai atau terjal. Untuk pelincin board setiap 5 kali turun bapak tersebut selalu mengoleskan wax



Meluncur memang amat sangat menyenangkan tapi pas kita naik ke atas bukit pasir bikin keringet meleleh dan jantung dar der dor. Alhasil cuma 20 menit kita semua lempar handuk menyudahi permainan dan masuk warung yang ada disitu ngaso, ngadem dan segelas soda gembira dingin.



Waktu belum begitu sore saatnya kembali ke kota untuk check ini hotel di daerah Prawirotaman, namun ditengah perjalanan tidak jauh dari pasar seni iseng ngemil sate Klathak dulu. 





Tiba di hotel  Gallery Prawirotaman  kami langsung membasuh badan di kolam renang hotel sebelum berangkat makan malam cita-cita kami bakmi nyemek Pak Pele Alun-alun Utara, 

Usai shalat Isya kami bergegas menuju Alun-alun kraton yang jaraknya tidak jauh dari Galerry Prawirotaman Hotel kira-kira 10 menit waktu perjalanan, landing di warung Pak Pele salah satu warung bakmi Jawa lejen di kota Jogja jam segitu antrian sudah padat merayap, wah bakal lama terlayani nih pikirku,  Ide mencari alternatifpun langsung muncul kamipun pindah target menuju Bakmi Kadin di jalan Penembahan Senopati yang sama lejennya langganannya Pak Harto lho.



Alunan live musik keroncong pengamen menyambut kehadiran kami kamipun memesan Bakmi Jawa nyemek yang menjadi andalan disitu dan Es tape yang seger, pelanggan malam itu cukup ramai tapi jangan khawatir tidak terlayani dengan cepat karena mereka menyediakan 6 gerobak tukang masak dengan anglo, yang keren sih walaupun terkesan traditional bakmi Kadin menyediakan free wifi yang kenceng. 



Bakmi nyemek sebagai pembuka makan malam ludes dalam sekejap saatnya real dinner maka kamipun bergegas menuju Jalan Malioboro untuk makan makan malam dengan menu favorit Burung Dara Goreng di SBTB yang kepanjangannya Sebelah  Barat Terang Bulan (terang bulan adalah nama toko batik) seperti yang teman ketahui warung-warung lesehan disini buka malam menunggu toko-toko tutup.

SBTB bukan tempat yang asing bagi saya karena sudah puluhan tahun tiap ke Jogja saya mampir di lesehan ini dan awalnya pada saat saya masih bekerja di salah satu stasiun televisi pasti setiap selesai acara show musik kami kesini bersama beberapa artis, walau pemiliknya telah berganti orang namun menurut saya rasanya tetap sama, mungkin yang masaknya gak berubah orangnya. 





Perut sudah penuh ngantuk sudah menyerang karena letih aktifitas sepagian, dengan iringan lagu Ebiet G ade dari pengamen kamipun bergegas pulang ke Hotel.
           
Hari kedua Jogja itenerary hari ini dimulai dengan jalan-jalan seputar Prawirotaman, sehabis breakfast kami mendapat referensi di Prawirotaman 1 ada toko ice cream Gelato yang uenak, kami berjalan kaki memotong jalan lewat gang kecil di depan hotel, yang tembus pas di samping Via Via 



Tempo Gelato, warung es krim sederhana yang  desain interiornya keren, tapi yang penting sih rasa gelatonya  bener-bener endues dengan harga yang cukup murah eskrim mint & pistasio pun mencair cepat dalam mulut kami.






Saatnya bergeser ke Warung Heru ini janji lama kami sama sang pemilik Mas Heruwa vokalis band Shaggy Dog band favorit suami dan anak lanang, untuk mampir di warungnya. Mangut Lele sebagai cemilan kami saat itu yang memang jadi rekomendasi selain Nasi Rawon. Sayang kami tidak bisa bertemu dengan sang pemilik karena ada show di Jepang tapi keluarga Mas Heru dengan ramah menerima kami.





Usai ngemi berat di seputar Prawirotaman saatnya menyalurkan hoby narsis di De Mata Trick Eye Museum di XT Square Gedung UmarKayam, Lantai Basement, di Jalan Veteran. Infonya sih ini adalah Museum 3D satu-satunya di Joga dan Jawa Tengah. ada ratusan lukisan 3 D dengan berbagai tema mulai dari alam, public figure, superhero, dan olahraga.  

Tempat ini menurut aku keren banget karena lukisan 3 D nya keliatan kaya real banget kita bisa berfoto dengan latar belakang seolah-olah sedang berjalan di atas jembatan dengan jurang yang dalam di bawahnya, menerima setangkai bunga dari Sultan Jogja, mencium Spiderman, Masuk di dunia Hobit, Menjadi Guliver, atau berada di suatu obyek wisata, seperti Tembok China.











Setelah bernarsis masih di area yang sama kami melanjutkan ke Musium De Arca, tempat yang ternyata kita gak perlu jauh-jauh keluar negeri untuk mengunjungi patung lilin Madame Tussaud, karena di Jogja di Musium De Arca ini gak kalah keren dengan Madame Tussaud dimana kita bisa melihat atau berforo dengan patung-patung orang terkenal/tokoh atau superhero yang berukuran dengan skala 1 banding 1 sehingga persis seukuran aslinya.  

Di sana terpajang seluruh presiden di Republik ini dari sang proklamator Soekarno-Hatta, Presiden Soeharto dan Ibu Tien, Presdien BJ Habibie dan ibu Ainun, Gus Dur, Bu Megawaty, Pak SBY dan Pak jokowi dengan latar Istana Negara.













Selain itu ada tokoh-tokoh seperti WR. Supratman, Cuk Nyak Dien, Dahlan Iskan, Ahok sampai mbah Marijan. Sementara untuk tokoh dunia ada Nelson Mandela, Ratu Elizabeth, Hitler, Bunda Theresa, Paus Yohanes Paulus. Untuk deretan selebritis Jackie Chan, Michael Jackson, Brad Pitt, atau bintang india Sahruk Khan.. 

Sedangkan tokoh super hero asal Amerika, semisal Si Manusia Hijau Hulk, Spiderman, Thor, serta pemeran film Hobbit, Gandalf, Bilbo dan jagoannya film Civil War Captain America dapat kita ajak berselfie. Oh ya untuk kedua tempat tersebut kita hanya merogoh kocek Rp 105.000 per orang murah kan daripada jauh-jauh dan biaya mahal keluar negeri.

Usai dari Madame Tussaud ala Joga kami bergegas menuju Jalan Malioboro dan menuju masjid Agung, setelah keliling dengan becak kamipun menuju soto Kadipiro untuk ngemil sore hehe ceritanya makan terus ya. 





Usai soto kami kembali jalan prawirotaman mampir di Sellie Cofee, tempat ngopinya Rangga dan Cinta di AADC 2, usai tegukan terakhir kamipun kembali ke hotel dan melihat pemandangan kota Jogja di sore hari dari lantai 5 Galery Cafe di hotel Gallery Prawirotaman. 






Usai mandi,  malam hari kami tutup dengan Gudeg Ceker di Gejayan sebagai penutup malam terakhir di kota Jogja dengan makanan khas kota tersebut.





Pagi hari sehabis breakfast dari kota Yogya kami kembali ke kota tercinta Bekasi melalui rute Temanggung dengan target mampir dan bermalam di Kota Cirebon yang kami isi dengan kuliner Nasi Jamblang, Durian dan Susu Hangat. 

Usai bermalam di Cirebon kami melanjutkan perjalanan ke Bekasi tanpa kemacetan yang berarti. Terimakasih Semarang, Magelang, Jogja dan Cirebon yang telah mengisi hari-hari libur kami.

0 comments: