Apalah arti sebuah nama?

16.34.00 Febry Meuthia 1 Comments


Nama saya Febriyanti Prihatina Meuthia


 Tapi saya jarang sekali menggunakan kata Prihatina saat menuliskan nama, bahkan nyaris tidak pernah, kecuali untuk identitas resmi seperti paspor, urusan perbankan dan lain lain.

 Saya ceritain dulu deh, kenapa ayah saya memberi nama ini, seperti yang diceritakan oleh ibu saya. 


Febriyanti, jelas karena saya lahir di bulan Februari. Untuk hal ini kedua orang tua saya sangat kreatif karena semua anaknya dinamakan bulan kelahiran. Sehingga gak akan ada yang melewatkan ulang tahun. 

Meuthia, karena ibu saya berdarah Aceh, maka beliau ingin ada jejak di nama anaknya yang lahir dan besar di pulau Jawa. 

Sedangkan Prihatina, err... Prihatina, menurut ibu saya adalah reminder, monumen pengingat, bahwa hiup tidak mudah pada saat saya lahir. Uang susah, kedua orang tua saya masih tinggal berdesak desakan bersama adik-adik mereka. 

Dan yang paling hebat, Jakarta sedang banjir pada hari saya yang masih bayi dibawa pulang dari rumah bersalin. "Jadi jika sekarang hidupmu berkecukupan, kamu harus bersyukur. Karena kamu lahir dalam situasi prihatin" kata ibu saya. 


Sebagai anak-anak, saya sama sekali tidak berkeberatan dengan nama lengkap pemberian orang tua ini. Bahkan orang -orang disekeliling seperti keluarga, teman main di rumah, famili jauh, memanggil saya dengan nama kecil Tina. 

Tapi di sekolah, karena absensi, saya dipanggil dengan nama depan yakni Febry.

Saya mulai mempertanyakan dan punya perasaan tidak terlalu suka pada nama Prihatina saat memasuki masa remaja. 

Dengan logika sederhana, saya berfikir, bukankah nama adalah doa? Harapan? So, instead of become a monument or reminder, Prihatina akan selamanya menjadi nasib saya. 

Huuu, payah nih bokap! Kalo mau dijadiin monumen, jangan dinama anaknya doong, masa anaknya disuruh prihatin seumur hidup! *ditoyor* Hehehe. Sorry pap!

Jadi mulailah saya menghilangkan kata Prihatina setiap menulis nama dan menyingkat penulisan nama saya, sejak SMP sampai sekarang. 


Salah satu mantan bos saya sewaktu di Indosiar, Pak Wishnutama, secara bercanda mengatakan, "Seharusnya lu ganti aja jadi Febry La foya-foya, biar lu bisa foya -foya terus" hihihi 

So here i am Febry Meuthia

Namun saya tidak perlu gelisah seumur hidup. Ke’PRIHATINA”n nama saya diimbangi saat saya dikirimi jodoh seorang lelaki bernama Hartanto. Allahu Akbar! 


Hartanto Budi Djatmiko  lengkapnya. Yang jika diartikan secara bebas adalah “seorang berharta yang berbudi dan sopan” Alhamdulillah ya Rabb. 

Tuhan memang maha adil yaah… 

Sekarang, meski saya tetap jarang sekali memakai Prihatina di nama saya, saya sudah tidak terlalu kuatir hidup saya akan prihatin terus menerus, kan sudah ada mas Hartanto yang menyeimbangkan dengan cintanya. Tsssaaahh…. *jangan mual*


Dan saya bertekad tidak mau mengulang “kesalahan” ayah saya*ditoyor beneran deh nih sama bokap* saya memberi nama anak lelaki saya R Kesawa Raafi Harjuno. 

Kesawa adalah nama kecil atau panggilan dari Sri Kresna. Raafi dari Asmaul husna “yang maha mengangkat” dan Harjuno adalah pen-Jawa-an dari Arjuna sekaligus  “pemaksaan” supaya serupa dengan ayahnya dan eyangnya yang memakai huruf  H sebagai awal nama.


Saat saya menyebut namanya dengan lengkap, saya mengucapkan doa agar ia bijaksana layaknya Kresna, bisa mengangkat derajat orang-orang di sekitarnya Ar-Raafi dan tampan bagai Arjuna


Sedangkan R, saya hanya meletakkan huruf R saja di depan namanya. Boleh diartikan Raden, Robert atau apapun.  Hehehe

So? What’s in your name?

1 komentar:

  1. Hai Mba, salam kenal yah ^-^

    Saya juga punya pengalaman yg sama ky Mba hehe jd saya slalu memakai nickname saja dr jaman SMP, tp mlsnya kalo pindah kerja, dmn org baru manggil nama lengkap saya, berasa jd BT hahaha *lebay*

    BalasHapus