Menginap, Makan Enak Dan Jalan Jalan di Solo

15.22.00 Febry Meuthia 0 Comments

Solo, kota ini menjadi semakin seksi lima tahun belakangan, Bukan hanya sebagai kota tujuan bagi para pemudik jurusan Wonogiri dan sekitarnya.

"Mudiknya ke mana mas?"
"Solo"
"Oh, Solo nya di mana?"
"Wonogiri"

Hahaha, masih jauh mas

Semenjak Pak Jokowi memerintah Solo sebagai walikota, Solo memang menggeliat dan terlihat lebih seksi untuk didatangi, apalagi setelah menjadi Presiden RI.

Dulu, saya ke Solo cuma kalo singgah dalam perjalanan menuju Surabaya atau sebaliknya. Itu juga biasanya cuma menyegarkan diri dan makan di Gudeg Adem Ayem di jln. Slamet Riyadi.

Belakangan saya malah sering menginap, makan enak dan jalan-jalan di Solo. Selain keliling kota Solo, dari sini kami bisa jalan-jalan ke daerah sekitarnya seperti Tawang Mangu di Karang Anyar ataupun Klaten.

Menginap di Solo memang banyak pilihan, tapi rumah kami saat di Solo adalah The Sunan Hotel Solo  



The Sunan Hotel Solo, sangat strategis, apalagi untuk pelancong bermobil seperti kami, Berlokasi di jln. Ahmad Yani, yang sangat mudah diakses dari jln Yogya- Solo maupun menuju Sragen.



Kamar-kamar di The Sunan Hotel Solo  lebar dan lega. Bahkan untuk ukuran kamar terkecil






Selain tempat tidur yang lebar, bahkan untuk kamar twin, Bantal-bantal empuk, yang paling membuat terasa di rumah adalah GULING. Hehehe  penting lho ini.





Belum lagi kolam renang yang sangat menggoda dan memanggil-manggil untuk diceburi.



Mau renang malam hari supaya ga hitam, juga bisa kok. Kami melakukannya saat menginap di bulan Ramadhan dan siang hari puasa



Menginap di hotel yang bagus itu kalo buffet sarapannya bagus. Setuju ya. Dan The Sunan Hotel Solo is one of the best. Selain menu internasional, termasuk Jepang dan Chinese, stall makanan tradisional di buffet breakfast The Sunan Hotel Solo, sangat lengkap dan beragam. Dari nasi liwet, pecel, aneka bubur dan aneka soto.

Bahkan kalo ga punya waktu banyak untuk bertualang kuliner di Solo, buffet breakfast The Sunan Hotel, sudah cukup bisa mewakili






Makan enak di Solo, artinya adalah makan berbagai makanan ditempat-tempat yang melegenda. Terkadang sudah ada sejak zaman Belanda.

Bicara makan enak di Solo, tentunya kita harus membicarakan Nasi Liwet. Nasi Liwet Solo ini hampir sama dengan Nasi Ayam Semarang. Nasi gurih, disiram sayur lodeh, dengan suwiran ayam dan potongan telur rebus dan areh.

Sama juga dengan empal gentong sebagai signature dish dari Cirebon, Nasi Liwet Solo juga banyak sekali di jual di Solo. Salah satu yang melegenda adalah Nasi Liwet Bu Wongso Lemu, di daerah Teuku Umar Keprabon.



Di Solo hidangan kambing berupa sate, gule, tongseng dan tengkleng (gule encer) juga sangat digemari. Malah orang Solo makan hidangan kambing ini buat sarapan loh. Ini juga yang membuat banyak warung sate kambing tongseng Solo di Jabotabek. Nama penjualnya biasanya adalah Pak Min.

Kalo pilihan saya di Solo adalah sate kambing Mbok Galak, di daerah Sumber. Tenang, simboknya gak beneran galak kok, paling enggak, saya sih belum pernah dimarahin :)



Di Mbok Galak ini satenya empuk dan makannya porsinya besar-besar. Kami bertiga biasanya pesan setengah porsi sate, setengah porsi tongseng dan setengah porsi tengkleng




Tongsengnya, jangan bayangin tongseng Solo yang dijual di Jabotabek. Kalo di Jabotabek, namanya tongseng paling dibuat dari 2 tusuk sate plus kubis (yang esktra banyak). Di Mbok Galak, Satu porsi tongseng isinya ya daging kambing satu mangkuk, tanpa kubis sama sekali. Sebab kubisnya dipisahkan sebagai kondimen.


Kalo ke Solo, tentunya harus  minum susu murni. Cukup banyak warung-warung tenda yang menyediakan susu murni di Solo. Yang paling ramai dan punya cabang cukup banyak adalah Shi-Jack.


Di Shi-Jack selain susu berbagai rasa juga dijual berbagai penganan dan camilan, termasuk yang mengenyangkan seperti nasi.


Makanan enak lain yang juga melegenda di Solo adalah bistik, Bistik Solo adalah versi steak peninggalan Belanda yang dimodifikasi. Penyajiannya berupa potongan daging steak, kentang, telur, worterl disiram kuah kaldu kental yang manis gurih.


Bistik Solo juga ada dalam versi gelatin. Jadi dagingnya, bukan potongan, melainkan daging giling halus yang diuleni sedikit tepung. 


Selain bistik ada  juga Selat Solo atau kalo orang Solo menyebutnya Selat Segar. Selat segar ini adalah versi salad dari Solo. Berisikan potongan daging bistik, kentang, telur, buncis disiram kuah asam segar. 
Tempat makan bistik dan selat segar Solo juga banyak,  yg cukup terkenal adalah Selat Solo Mbak Lies di Serengan atau bisa juga ke restoran Kusuma Sari di jln Yos Sudarso


Makan enak tengah malam. Ini yang seru kalo ke Solo. Ada Gudeg Ceker Mergoyudan , yang baru bisa dinikmati pukul 2.30 dini hari. Kami bertiga sudah sampai di lokasi pukul 2.00 dan penjualnya masih set up. Menata baskom-baskom berisi gudeg, baceman ayam, ceker dan teman-temannya.


Pukul 2.15 simbok penjualnya, eyang putri yang sangat mriyayeni dengan keanggunan Grace Kelly (sumpah saya ga membesar-besarkan, kalian harus liat sendiri keningratan dan Simbok penjual gudeg Mertoyudan ini) datang. Menduduki singgasananya dan mulai melayani pesanan para pembeli. Gudegnya enak ga terlalu manis, dan baceman cekernya luar biasa. Lembut dan lumer di mulut


Jalan-jalan di Solo, sekarang lebih menarik lagi dengan hadirnya bus tingkat wisata Werkudara. Bus double deck ini membawa pengunjung berkeliling kota Solo, ke tempat-tempat wisata. Kabin bagian bawah ber-AC sementara atas semi terbuka. 

Saat berhenti di setengah perjalanan untuk memberi kesempatan penumpang berfoto-foto, juga kesempatan untuk bertukar tempat. Jadi jangan kuatir akan kepanasan terus atau ga kebagian pemandangan dari atas. Semua dapat giliran  



0 comments: